Kamis, 12 Januari 2012

__hatiku__

dear hatiku

pendirianmu sering berubah-ubah..
kadang mendatangkan senyuman, kadang mendatangkan tangisan..
tapi itu suatu anugerah buatku..
kamu punya pemiliknya, pemilikmu adalah Sang Kuasa..
Dia yang berhak merubahmu, kapanpun dimanapun dalam keadaan apapun..
pokoknya sekehendak Sang Kuasa..

hatiku, saat kamu menginginkan sebuah nama singgah di tempatmu..
aku tak bisa melarangnya..
di satu sisi kamu merasakan kebahagiaan saat disinggahinya..
tapi di sisi lain kamupun merasakan kegundahan..
kamupun tak hanya menginginkan sebuah namanya saja..
tapi kamu menginginkan juga hati dari sebuah nama itu..
itulah tentangmu..

saat datang sebuah nama dalam hidupku, kamu berharap nama itu singgah di tempatmu..
beberapa waktu, nama itu tak kunjung singgah di tempatmu..
tapi kemudian tanpa ku duga nama itu singgah di tempatmu..
akhirnya pikiranku kebingungan dengan hal itu..
pikiranku menjadi gundah..
ternyata sebuah nama itu telah mengetuk pintumu & akhirnya kamu membukanya..
tapi kamu bahagia dengan singgahnya nama itu d tempatmu..
karena sebuah nama itu begitu baik, sangat indah memperlakukan kamu & aku..
kamu berharap tak hanya namanya yang singgah, tapi kamu berharap hatinya pun singgah..

kamu ingin sekali mengatakan sesuatu hal tentang apa yang kamu harapkan..
tapi kamu pendam, sampai akhirnya hal itupun kamu buat mulutku berbicara..
sebuah namapun akhirnya tahu..
tapi reaksinya perlahan berubah, perlakuannya terhadap aku & kamu tak seindah dulu..
kamupun akhirnya sakit akibat perubahan itu..air mata menjadi temanmu..

pikirankupun menyesal telah membuatmu sakit..
pikiranku bisa merasakan sakit yang kamu rasakan, sehingga pikirankupun ikut sakit..
hanya permintaan maaf yang bisa diutarakan pikiranku terhadap pemilikmu..
kesakitan yang menimbulkan air mata terus menemani kamu & pikiranku..
tapi semua ini tak akan dirasakan oleh sebuah nama..

akhirnya pikiranku ingin mencoba untuk menenangkanmu..
pikiranku mengundang ketenangan dan keikhlasan..
perlahan kamupun merasakan ketenangan dan mencoba ikhlas..
ikhlas dengan perubahan yang sebenarnya tak kamu inginkan..

perlahan-lahan karena pemilikmu, kamupun berubah dan berusaha menetralkan kembali apa yang kamu rasakan..
dan dengan kekuasan pemilikmu juga, akhirnya sekarang kamu bisa menetralkan apa yang kamu rasakan..
aku tahu dengan netralnya kembali apa yang kamu rasakan..
bukan berarti rasa itu main-main atau tidak serius pada sebuah nama..
hanya saja pikiranku menganggap itu tak akan pernah mungkin & tahu diri..
apa yang kamu rasakan sekarang  sudah sama seperti sebelum sebuah nama itu singgah di tempatmu..
tapi pikiranku menyadari dan kamu meyakini, meskipun kamu sudah bisa netral..
itu tak akan mengembalikan sebuah nama seperti dulu..
dia pasti akan tetap berubah, tetap menjaga jarak & sikap..
jarak & sikap yang sebenarnya menurut kamu itu rasa tak usah ada..

aku ingin membantu, mulutku pun ingin membantumu..
tapi pikiranku merasakan tak ada haknya membuat sebuah nama bisa seperti dulu lagi..
biarlah apa maunya sebuah nama itu..
jika sebuah nama itu mengerti pasti kan kembali seperti dulu..
tapi kalau sebuah nama tak cukup memahami ini, mungkin keadaannya masih tetap seperti sekarang..

inginnya aku dan hatiku sekarang, sebuah nama itu bukan sekedar menjadi teman tapi menjadi sahabat untuk hidupku..
tapi pikiranku merasa itu hanya keinginanku saja..
semua sudah ada yang mengaturnya..
Dia tahu yang terbaik untukku & sebuah nama..
dan hatiku cuma meminta keikhlasan untuk selalu menemaninya & sekarang hatiku telah terkunci kembali..
dan meminta Yang Kuasa selalu menolong kamu & hidupku.
memohon Yang Kuasa tetap menjaga hatiku..



~inilah yang dirasakan sekarang tapi tak bisa diungkapkan~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar